RSS

Senin, 14 September 2009

Dunia Kecil Bernama Ocarina (BATAM)

Matahari senja bersinar hangat. Cuaca cerah, gulungan awan putih terlihat seperti tenggelam di ujung laut. Rabu (2/9) sore itu sejumlah keluarga berpose di depan kolam dengan ornamen pohon lengkap dengan puluhan burung bangau, di Kampung Seni, berlatar giant wheel, di Ocarina, Batam Centre.


Di ujung barat cahaya matahari kemerahan. Angin laut berhembus pelan menyejukkan, mengiringi seorang ayah dan dua anaknya yang bersepeda santai menyusuri jalan utama Ocarina. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, suasana sore itu terasa indah.


Ocarina berdiri akhir tahun lalu. Tempat wisata ini bisa disebut kawasan wisata terpadu. Diresmikan langsung oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Ocarina memadukan hampir semua aspek wisata dalam satu tempat. Ibaratnya, kawasan ini adalah sebuah dunia kecil. Semua kebutuhan hidup tersedia di sini. Ada wisata pantai, air, kincir angin, tempat bermain, kuliner, hiburan, resort dan tempat konvensi. Ocarina seperti membawa Ancol ke Batam.



Ocarina berdiri di lahan seluas 50 hektare. Dari jumlah lahan seluas itu, menurut Direktur Ocarina Dewi Koriati, separuhnya sudah dilengkapi dengan fasilitas wisata. Ada Ocarina Tiker Camp, Kampong Seni, Warung Jimbaran (seafood dan BBQ), Kiddie Land tempat anak-anak bermain, Kampong Indonesia yang menyajikan masakan dari seluruh Indonesia, Giant Wheel, Water Sport, Lancang Kuning Tower dan lainnya.


Saat ini yang dalam pengerjaan adalah Water Boom, tempat wisata air lengkap dengan fasilitas seperti kolam malas, tempat terjun berulir dan lainnya. “Desember nanti sudah bisa beroperasi untuk menunjang Visit Batam 2010,” ujar Dewi.


Ke depan, Ocarina akan membangun Batam Convention Centre, sebuah tempat pertemuan di pinggir laut yang bisa menampung sekitar 3.000 peserta. Peserta konvensi bisa menggelar rapat sambil menikmati nuansa pantai. “Sehingga peserta rapat tak akan stres karena lokasi pertemuannya berada di pinggir laut. Pikiran yang tadinya kusut karena memikirkan hal-hal serius bisa disegarkan kembali dengan melihat pantai dan air laut.”


Ocarina juga akan dilengkapi Coastal Resort, sebuah resort yang berdiri di atas laut. Peserta konvensi bisa menginap di sana, tanpa harus menginap jauh dari tempat pertemuan.


“Saya perkirakan tahun 2011 nanti semuanya lengkap,” katanya.


Ocarina diperuntukkan bagi pengunjung segala usia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semua bisa menikmati fasilitas wisata di sana. Ada Kiddie Land, sebuah arena bermain bagi anak-anak yang menyediakan beragam permainan.
Ada Giant Wheel, sebuah kincir raksasa dengan diameter sekitar 30 meter yang dibangun di atas permukaan laut. Tingginya sekitar 25 meter dari permukaan laut. Ketika kita berada di titik puncaknya, kita bisa melihat seluruh Kawasan Mega Wisata Ocarina dan pemandangan separuh kota Batam.


Giant Wheel ini didatangkan dari Shanghai, dengan 18 gondola yang akan berputar perlahan-lahan. Tiap Gondola dapat ditumpangi lima orang dewasa atau tujuh anak-anak. Pada malam hari, penumpang Giant Wheel dapat menikmati suasana malam karena seluruh kerangka gondolanya dihiasi dengan kerlap-kerlip lampu.


Bagi yang ingin bermain air, bisa menjajal sepeda air mengelilingi danau buatan. Yang naik sendirian bisa mengayuh sepeda air berbentuk layaknya sebuah sepeda, yang berdua bisa naik sepeda berbentuk mobil.


Ada juga Sky Runners, sebuah permainan yang cukup ekstrem. Pemainnya memasang alat bantu Sky Runners yang terbuat dari alumunium berbentuk lengkung. Dari telapak kaki hingga dengkul dilengkapi dengan pegas dan kaki beralaskan karet.
Pengunjung yang menggunakan Sky Runners dapat berjalan cepat dengan melompat-lompat, bahkan yang sudah mahir dapat berlari bahkan bersalto layaknya bermain atraksi. Saat ini Sky Runners menjadi tren di Eropa, Kanada, dan Afrika Selatan.


Bagi yang sekadar menginginkan ketenangan dan menghirup udara segar juga bisa mendapatkannya di Ocarina. Jalur pejalan kaki juga tersedia. Ada juga tempat penyewaan sepeda bagi yang ingin berolahraga sepeda santai di sana.
Pengunjung tak perlu takut kelaparan. Kampong Indonesia yang berada di tengah-tengah Ocarina menyediakan beragam masakan Indonesia. Mulai dari rawon, ayam penyet, empek-empek, soto, roti bakar, nasi uduk, ikan bakar, sate dan lainnya tersedia di sana. Yang menyukai seafood dan BBQ bisa menikmatinya di Warung Jimbaran, juga di Ocarina.


Beragam souvenir dan hasil kerajinan tangan bisa juga ditemui di Kampong Seni. Di sana ada kolam lengkap dengan ornamen pohon dan puluhan bangau yang menjadi tempat favorit berfoto para pengunjung. Puluhan ikan mas koi berlarian di dalam kolam, memberi warna tersendiri.


Ocarina juga termasuk tempat wisata yang konsisten mendatangkan artis. Hampir semua band papan atas pernah tampil di sana. Sebuh saja Changcuters, D’masiv, Drive, Nineball, bahkan penyanyi tenar hongkong Jacky Cheung pernah tampil di Ocarina. Tak ketinggalan ajang seperti Asean Jazz yang menampilkan musisi jazz nasional dan dunia tampil di sana.


Biaya masuk ke tempat wisata Ocarina ini cukup murah. Hanya Rp 5 ribu per orang. Pengunjung yang masuk bisa memilih berjalan kaki atau naik bus yang akan membawa mereka berkeliling.


Jika ingin lebih murah lagi, bisa dengan menjadi anggota. Ada keanggotaan VIP mobil yang harganya Rp350 ribu berlaku selama satu tahun. “Berapapun jumlah penumpang di dalam mobil, bebas masuk,” kata Dewi Koriati. Ada juga keanggotaan untuk pelajar yang masing-masing berlaku untuk satu tahun. Ocarina juga menggandeng MKP, sebuah dealer sepeda motor Honda.


Pemilik kartu VIP tadi, bebas masuk kapanpun. Bisa setiap hari, atau bahkan bisa berkali-kali dalam satu hari. “Pokoknya kalau sudah punya kartu keanggotaan, bebas masuk selama satu tahun. Mau berkali-kali dalam satu hari pun boleh. Lebih murah dibandingkan jika membeli karcis Rp5 ribu per orang,” ujarnya. ***

0 komentar:

Posting Komentar

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net